Analisis dan Pengujian PUTK dan PUPO


Hallo para nekad traveler ..  Apa kabar kalian ? mau nguji  tanah atau nguji hati doi ,hmm atau mau nguji  kandungan pupuk organik ?? kayanya lebih seru kalau nguji kandungan tanah dan pupuk  ya, kalau ngomongin doi gak akan ada habisnya hehe…

Sekarang saya akan coba sedikit memaparkan hasil dari pengujian kandungan tanah dan pupuk organik yang di laksanakan pada tanggal 21 januari 2019 pada pukul 09.35 WIB yang bertempat di ruang 205 , gedung Universitas Trilogi, Jakarta Selatan.
Penetapan status hara menggunakan PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) dan PUPO (Perangkat Uji Pupuk Organik ). PUTK merupakan alat bantu analisis tanah lahan kering yang dapat di lakukan secara mandiri dan cepat di lapangan, hara tanah yang di analisis meliputi unsur hara P,K,C dan pH. sedabfkan PUPO ( Perangkat Uji Pupuk Organik ) merupakan alat bantu analisis pupuk organik yang dapat di lakukan secara mandiri dan cepat di lapangan.
 Seperti yang kita ketahui bahwa indonesia memiliki lahan kering yang cukup luas yaitu meliputi  140 juta hectare dan 56 juta hectare yang di gunakan untuk lahan pertanian, berdasarkan luasnya lahan kering memiliki potensi untuk menunjang pembangunan pertanian,namun seperti yang kita ketahui bahwa pemanfaatan lahan kering masih kurang optimal Karena banyak tantangan yang harus di hadapi, di antaranya penanggulangan degradasi lahan karena erosi,aliran air di permukaan,penurunan kandungan bahan organic tanah dan menurunnya kandungan unsur hara di dalam tanah, tanah kering justru banyak digunakan untuk alih fungsi lahan,misalnya digunakan untuk membuat lapangan olahraga,membangun gedung dan masih banyak lagi. Ketika kita ingin memperoleh hasil tanam yang optimal dan bermutu tinggi  maka kita harus mengetahui kandungan hara yang ada di dalam tanah tersebut, pemberian pupuk yang sesuai juga dapat membantu meningkatkan jumlah hasil dan membuat hasil tanam secara berkelanjutan.
Untuk mengetahui kandungan unsur hara di dalam tanah hal pertama yang harus di lakukan adalah dengan menganalisis dan menguji tanah dengan menggunakan PUTK ,langkah pertama untuk melakukan analisis dan pengujian ini adalah mengambil contoh sampel tanah, tanah yang saya ambil ada 2 sampel  yang masing-masing sampel di ambil di kebun bergizi universitas trilogi tetapi pengambilan dilakukan di tempat yang berbeda.

A. Analisis tanah menggunakan PUTK
a). Analisis P
 prosedur kerjanya yaitu: 
1. Siapkan tabung reaksi volume 10 ml
2. Siapkan sendok stenlis,pengaduk kaca,rak tabung reaksi,sikat pembersih tabung reaksi dan kertas tissue
3. Selanjutnya ambil sampel tanah sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
4. Masukan ke dalam tabung reaksi
5. Tambahkan 3 ml pereaksi P-1
6. Aduk tanah yang sudah di campur P-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen
7. Tambahkan pereaksi P-2 sebanyak 10 butir atau seujung sendok spatula, lalu kocok selama 1 menit, pereaksi P-2 di butuhkan hanya sedikit sekali.
8. Simpan di rak tabung reaksi dan diam kan selama 10 menit 
Sampel tanah 1
Dapat di lihat hasil unsur P yang di dapat adalah sedang yaitu warna sedikit agak kehijauan, dan di rekomendasikan pupuk SP-36 pada komoditi jagung sebanyak 200 kg/ha, pada tanaman kedelai sebanyak 200 kg/ha, sedangkan pada padi gogo sebanyak 175 kg/ha.

Sampel tanah 2
Sampel tanah 2 menunjukan bahwa kandungan unsur hara P tinggi, dan di rekomendasikan pada komoditi jagung sebanyak 100 kg/ha, pada tanaman 100 kg/ha ,dan pada komoditi padi gogo sebanyak 100 kg/ha.


b). Analisis K
 Prosedur kerjanya yaitu :
1. Siapkan tabung reaksi volume 10 ml
2. Siapkan sendok stenlis,pengaduk kaca,rak tabung reaksi,sikat pembersih tabung reaksi dan kertas tissue
3. Selanjutnya ambil sampel tanah  sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
4. Masukan ke dalam tabung reaksi
5. Tambahkan 4 ml pereaksi K-1
6. Aduk tanah yang sudah di campur K-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen, diamkan selama 5 menit sampai larutan jernih
7. Tambahkan pereaksi K-2 sebanyak 4 tetes, lalu kocok selama 1 menit
8. Simpan di rak tabung reaksi dan diamkan selama 5 menit, dan tambahkan 2 tetes pereaksi K-3 .
9. Diamkan beberapa saat.
 Sampel tanah 1

Berdasarkan hasil pengujian K sampel tanah 1 di dapatkan hasil bahwa K tanah dalam kondisi sedang dan berwana orange, dalam komoditi tanaman jagung direkomendasikan pupuk K sebanyak 75 kg/ha ,kedelai sebanyak 100 kg/ha dan padi gogo sebanyak 75 kg/ha.

Sampel tanah 2
Dapat di simpulkan kandungan K pada sampel tanah 2 menunjukan K berstatus sedang ,dan rekomendasi yang cocok untuk komoditi jagung sebanyak 100 kg/ha, pada tanaman kedelai 150 kg/ha, sedangkan pada tanaman padi gogo sebanyak 100 kg/ha.

c). Analisis pH 
 Prosedur kerjanya :

1. Ambil sampel tanah  sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
2. Masukan ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 4 ml pereaksi pH-1
4. Aduk tanah yang sudah di campur pH-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen
5. Tambahkan indikator tetes pH-2 sebanyak 2 tetes, lalu kocok selama 1 menit
6. Simpan di rak tabung reaksi dan diamkan selama 1O menit, hingga terbentuk endapan dan warna bening di atas.
Sampel tanah 1




 Dari hasil analisis di terlihat bahwa pH tanah sampel 1 agak basa karena warna hijau, pH tanah antara 7-8 .
Sampel tanah 2
Di dapatkan kesimpulan bahwa pH pada sampel tanah 2 berstatus agak masam dengan pH 5-6 .

d). Analisis C 
 Prosedur kerja sebagai berikut :
1. Ambil sampel tanah sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
2. Masukan ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 4 ml pereaksi pH-1
4. Aduk tanah yang sudah di campur pH-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen
5. Tambahkan indikator tetes pH-2 sebanyak 2 tetes, lalu kocok selama 1 menit
6. Simpan di rak tabung reaksi dan diamkan selama 1O menit, hingga terbentuk endapan dan warna bening di atas.
Sampel tanah 1
 Kandungan unsur hara C pada sampel tanah 1 di peroleh tinggi busa 2 cm dengan status C- organik rendah.
Sampel tanah 2



Kandungan unsur hara C pada sampel tanah 2 sama dengan sampel tanah 1 yaitu dengan ketinggian busa 2 cm.

B. Analisis Pupuk Organik menggunakan PUPO 
sampel pupuk 1 dan dua di ambil di daerah bekasi utara
a). Analisis C 
Prosedur kerja sebagai berikut :
1. Ambil sampel pupuk sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
2. Masukan ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 5 ml pereaksi C-1
4. Aduk tanah yang sudah di campur C-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen
5. Tambahkan C-2 sebanyak 1 tetes, lalu kocok selama 1 menit
6. Simpan di rak tabung reaksi dan diamkan selama 15 menit
7. Tambahkan 1 ml Aquades ,diamkan selama 15 menit
Pupuk 1 
 Kandungan C pada pupuk 1 di peroleh 15% dengan warna hijau pekat yang di hasilkan oleh sampel pupuk 1.
Pupuk 2
 
 Kandungan C pada pupuk 2 yaitu sebesar 10 % dengan warna yang di timbulkan orange pekat.

b). Analisis pH 
Prosedur kerja sebagai berikut :
1. Ambil sampel pupuk sebanyak setengah spatula atau 0,5 ml
2. Masukan ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan 5 ml pereaksi pH-1
4. Aduk tanah yang sudah di campur pH-1 menggunakan penggaduk kaca selama 1 menit sampai homogen
5. Tambahkan indikator tetes pH-2 sebanyak 1 tetes, lalu kocok selama 1 menit
6. Simpan di rak tabung reaksi dan diamkan selama 15 menit
7. Amati perubahan warna 
Pupuk 1
 Kandungan pH yang ada pada pupuk 1 menunjukan pH 6, yang berarti pupuk memiliki pH yang asam dan warna yang hasilkan orange dengan sedikit endapan didasar tabung reaksi.

Pupuk 2
Kandungan pH menunjukan bahwa pupuk 2 memiliki pH 6, sama dengan pupuk 1 dengan warna orange dan sedikit endapan di dasar taung reaksi.

 Sekian pemaparan yang dapat saya tulis, semoga dapat bermanfaat bagi teman- teman semua , dan saya ucapkan terima kasih bagi teman-teman yang sudah berkunjung dan melihat hasil tulisan saya, tetap stay menunggu informasi berikutnya ya.
Salam Mahasiswa..

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer