Identifikasi warna tanah menggunakan buku Munsell Soil Color Chart
Assalamualaikum... salam sang pemimpi..
Ada yang sudah tau apa itu tanah ??
Tanah merupakan suatu akumulasi tubuh alam bebas yang menduduki sebagaian besar permukaan planet bumi ini. Di tanah inilah, dapat tumbuh tanaman. Tanah juga memiliki beragam sifat khusus sebagai akibat dari pengaruh iklim dan jasad hidup yang membentuknya. Dalam sifat fisik tanah ada yang di namakan warna tanah yaitu suatu hal yang bisa menjadi petunjuk dari beberapa sifat tanah lain. Penyebab umum dari adanya perbedaan warna permukaan tanah ini adalah karena adanya perbedaan kandungan bahan organik dalam tanah. Semakin tinggi kandungan bahan organik, maka tanah akan semakin gelap warnanya.
Disini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi tentang indentifikasi warna tanah menggunakan soil munsell. Berikut adalah langkah-langkah identifikasi tanah :
Tahapan identifikasi tanah berdasarkan sifat fisiknya yaitu :
1.Pengujian Warna Tanah
a. Uji Kering
-Mengambil tanah secukupnya
-Mencocokkan warna tanah dengan Color Chart pada buku
b.Uji Lembab
-Mengambil tanah secukupnya
-Meneteskan air secukupnya pada tanah, agar tanah terlihat lembab
-Mencocokkan warnatanah dengan Color Chart pada buku
b. Uji Basah
-Mengambil tanah sebanyak dua tadah tangan
-Membasahi tanah dengan air
-Mencocokkan warna tanah dengan Color Chart pada buku
2. Pengujian Tekstur Tanah
a. Uji Kering
-Mengambil tanah secukupnya
-Meraba Tekstur tanah dengan menggunakan tangan
b. Uji Lembab
-Mengambil tanah secukupnya
-Menetesakan air secukupnya pada tanah, agar tanah terlihat lembab
-Meraba tekstur tanah dengan menggunakan tangan
c. Uji Basah
-Mengambil tanah sebanyak dua tadah tangan
-Membasahi tanah dengan air
-Meraba tekstur tanah dengan menggunakan tangan
-Bentuk tanah menjadi bulat
• Bila tidak dapat dibentuk menjadi bulat, maka tanah termasuk silt
• Bila dapat dibentuk menjadi bulat, maka tanah termasuk sand
-Bentuk tanah menjadi pita Panjang
• Bila panjangnya mencapai 0 – 2.5 cm, maka tanah termasuk silt
• Bila panjangnya mencapai 2.5 – 5 cm, maka tanah termasuk loam Bila panjangnya mencapai 5 – 7.5 cm, maka tanah termasuk clay.
Menurut Wirjodihardjo dalam Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) bahwa intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau.
Selain itu, Hanafiah (2005) mengungkapkan bahwa warna tanah merupakan: (1) sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, (2) indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan (3) indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh: (1) kandungan bahan organik yang berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna makin gelap, (2) intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan (3) kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang.
Salah satu sifat tanah yang paling sering digunakan untuk menggambarkan dan mengklasifikasikan tanah adalah warna. Warna merupakan sifat fisik yang dapat memberikan informasi tentang beberapa karakteristik paling penting dari suatu tanah seperti, komposisi mineral, usia, dan proses pembentukan. Dengan mengetahui warna dari suatu tanah, maka dapat ditentukan kegunaan tanah tersebut apakah cocok untuk lahan pertanian, perkebunan, perumahan, dan lain sebagainya, disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Mengidentifikasi warna tanah menggunakan standar warna pada buku Munsell Soil Color Chart.
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang terdapat pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar tanah (matriks), warna bidang struktur dan selaput liat, warna karatan dan konkresi, warna plintit dan warna humus.
Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma). Kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya. Nilai berhubungan dengan kebersihan warna. Kroma kadang-kadang disebut kejenuhan, yaitu kemurnian relative dari spektrum warna.
1.) Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
Hue dibedakan menjadi 10 warna, yaitu: (1) Y (yellow = kuning), (2) YR (yellow-red), (3) R (red = merah), (4) RP (red-purple), (5) P (purple = ungu), (6) PB (purple-brown), (7) B (brown = coklat), (8) BG (grown-gray), (9) G (gray = kelabu), dan (10) GY (gray-yellow). Selanjutnya setiap warna ini dibagi menjadi kisaran hue sebagai berikut: (1) hue = 0 – 2,5; (2) hue = 2,5 – 5,0; (3) hue = 5,0 – 7,5; (4) hue = 7,5 – 10. Nilai hue ini dalam buku hanya ditulis: 2,5 ; 5,0 ; 7,5 ; dan 10.
Berdasarkan buku Munsell Saoil Color Chart nilai Hue dibedakan menjadi: (1) 5 R; (2) 7,5 R; (3) 10 R; (4) 2,5 YR; (5) 5 YR; (6) 7,5 YR; (7) 10 YR; (8) 2,5 Y; dan (9) 5 Y, yaitu mujlai dari spektrum dominan paling merah (5 R) sampai spektrum dominan paling kuning (5 Y), selain itu juga sering ditambah untuk warna-warna tanah tereduksi (gley) yaitu: (10) 5 G; (11) 5 GY; (12) 5 BG; dan (13) N (netral).
2.) Value : menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
Value dibedakan dari 0 sampai 8, yaitu makin tinggi value menunjukkan warna makin terang (makin banyak sinar yang dipantulkan). Nilai Value pada lembar buku Munsell Soil Color Chart terbentang secara vertikal dari bawah ke atas dengan urutan nilai 2; 3; 4; 5; 6; 7; dan 8. Angka 2 paling gelap dan angka 8 paling terang.
3.) Chroma : menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral (0) ke warna lainnya (19).
Chroma juga dibagi dari 0 sampai 8, dimana makin tinggi chroma menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna spektrum makin meningkat. Nilai chroma pada lembar buku Munsell Soil Color Chart dengan rentang horisontal dari kiri ke kanan dengan urutan nilai chroma: 1; 2; 3; 4; 6; 8. Angka 1 warna tidak murni dan angka 8 warna spektrum paling murni.
Pencatatan warna tanah dapat menggunakan buku Munsell Soil Color Chart, sebagai contoh:
(1) Tanah berwarna 7,5 YR 5/4 (coklat), yang berarti bahwa warna tanah mempunyai nilai hue = 7,5 YR, value = 5, chroma = 4, yang secara keseluruhan disebut berwarna coklat.
(2) Tanah berwarna 10 R 4/6 (merah), yang berarti bahwa warna tanah tersebut mempunyai nilai hue =10 R, value =4 dan chroma = 6, yang secara keseluruhan disebut berwarna merah.
Selanjutnya, jika ditemukan tanah dengan beberapa warna, maka semua warna harus disebutkan dengan menyebutkan juga warna tanah yang dominannya. Warna tanah akan berbeda bila tanah basah, lembab, atau kering, sehingga dalam menentukan warna tanah perlu dicatat apakah tanah tersebut dalam keadaan basah, lembab, atau kering.
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah.
• Warna tanah sebagai indikator kesuburan
Warna tanah merupakan sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang baru berkembang, indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut : putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh kandungan bahan organik yang berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna makin gelap. Intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan Kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang. Warna tanah tidak secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan lengas tanah. Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang penting karena berhubungan dengan kandungan bahan organik: warna hitam dan hitam kecoklatan.
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan,semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-teman semua.. salam sang pemimpi..
Wassalamu'alaikum..
Mantap sist
BalasHapusMantuuulll
BalasHapus